Kulkas Tanpa Listrik!

Ini adalah kulkas tanpa listrik alias Zeer Pot yang saya buat untuk menyimpan sayur dan buah agar tetap segar. Sebagai bocah kos yang rutin konsumsi jus sayur dan nggak mampu ngopeni kulkas, maka alat tradisional ini cukup membantu.


Zeer Pot a la Zia, kulkas alami tanpa listrik
Sebelumnya, pernah saya menyimpan sebongkot wortel, seplastik tomat, kacang panjang dan beberapa bola kol dalam ember plastik, eh dua minggu sudah busuk. Maka setelah itu saya enggan belanja sayur-mayur lagi.

Nah, dengan Zeer Pot ini, saya bisa mulai nyayur lagi.

Pertama, siapkan dua wadah tanah liat, bisa berbentuk gentong atau pot, besar dan kecil. Di sentra gerabah Kasongan, Anda bisa dapatkan pot semacam ini dengan harga relatif murah. Siapkan pula pasir satu ember, tiga liter air dan selembar kain basah.

Kedua, lap pot agar bersih dari debu dan kotoran, sumpal lubang di dasar pot dengan lakban. lalu dasari pot besar dengan pasir setinggi satu sentimeter. Masukkan pot kecil ke dalamnya sepas mungkin. Ketiga, masukkan pasir sedikit-demi sedikit ke rongga di antara pot esar dan pot kecil. Ratakan permukaannya agar padat.

Keempat, siram pasir dengan air secara perlahan hingga semua bagian pasir nampak basah. Kelima, masukkan buah dan sayur ke dalam ruangan pot kecil dengan rapi agar muat banyak. Terakhir, tutup bagian atas pot dengan kain basah.

Proses penguapan alami yang terjadi pada air di dalam pasir akan menyerap panas dari ruangan dalam pot kecil, sehingga suhu buah-sayur akan menurun dan menjaga kesegarannya lebih lama.


Alat ini diciptakan oleh Mohammad Bah Abba dari Nigeria pada tahun 1995. Ia mendapat Rolex Laureate (penghargaan Rolex di bidang enterprise) senilai $100.000 atau sekitar 1 milyar rupiah pada tahun 2000. Alat yang luar biasa berguna sekaligus luar biasa sederhana ini telah dipakai secara luas di Afrika dan bisa dibilang menyelamatkan hidup orang banyak dengan memperkenalkan sistem pengawetan makanan yang murah dan sederhana. Terutama, bisa memberi mereka minuman dingin.

Prinsip pendinginannya sederhana, yaitu memanfaatkan proses penguapan untuk mengambil kalor/panas sehingga membuat temperatur jadi rendah. Metode ini efektif untuk daerah kering. Kalau daerahnya lembab, proses penguapan sulit terjadi karena kandungan air di udaranya tinggi.

Konsepnya; alat ini terdiri dari 2 buah gentong besar dan kecil (yang satu harus bisa masuk ke yang lain), pasir, dan kain. Cara menyiapkannya, cukup masukkan gentong yang lebih kecil ke gentong yang besar, isi rongga di antara kedua gentong dengan pasir, kemudian siramkan air ke dalam pasir sehingga pasir menjadi basah. Kita tinggal memasukkan apapun yang kita mau ke dalam gentong yang kecil, misal buah atau sayur, kemudian menutup gentong kecil dengan kain basah. Kalau pasir sudah mengering sekitar 2-5 hari, tinggal disiram air lagi.

Saat air dalam pasir menguap, air itu akan membawa panas dari gentong yang kecil. Proses penguapan air membutuhkan kalor/panas, dan itu didapat dari dalam gentong, akibatnya suhu dalam gentong berkurang 15 hingga 20 derajat dari suhu sekitarnya. Jadilah kulkas alami tanpa perlu nyolok listrik. Cocok buat bujang kos-kosan pengonsumsi buah dan sayur yang hidup di daerah kering semacam Krapyak ini.


~
Jogja, Oktober 2014

Post a Comment

Sebelumnya Selanjutnya