Prophet's Stuffs Exhibition

Di Turki, secara berkala barang-barang mulia peninggalan Rasulullah dipamerkan ke khalayak ramai. Berupa sandal, jubah, tongkat, dan semacamnya. Khususnya di Bulan Rabi'ul Awwal. Tentu hal ini bisa semakin memupuk kerinduan umat Islam kepada nabinya.


Replica of Prophet's Stuffs Exhibition
Konon, Habib Munzir al-Musawa almarhum, sampai pingsan sangkin meluap rindunya ketika melihat tabung kaca berisi potongan rambut Rasulullah. Memang keterikatan umat Islam kepada nabinya tak bisa ditawar-tawar. Salah satu majlis ta'lim khusus wanita di Tegal setiap Bulan Mulud menggelar semacam 'Pekan Rasulullah', meniru tradisi di Hadhramaut.

Di momen itu, dibuat berbagai tiruan barang-barang keseharian Rasulullah. Semisal kamar, ghirbah, makanan, minuman, alas tidur, jubah, imamah, sorban, tongkat, maupun sandal. Juga dipresentasikan bagaimana adab beliau sehari-hari. Bagaimana wirid beliau dari bangun tidur hingga lelap di ujung malam. Lengkap dengan petugas peraga, guide, dan artikel-artikel keterangannya. Tertera juga pamflet-pemflet berisi garis nasab, riwayat hidup, hingga infografis sederhana.

Kita memang bisa membaca banyak hal tentang pernik-pernik yang berkaitan dengan Rasulullah di banyak kitab. Misalnya al-Ahwal an-Nabawiyyah karya Sayyid Muhammad al-Maliki. Namun materi-materi tersebut tentu akan lebih mantap lagi tertanam dalam memori jika disajikan dalam bentuk yang konkrit.

Tentu cara semacam ini sangat ampuh sebagai media pembelajaran tentang Rasulullah. Apalagi bagi anak-anak dan remaja yang masih membutuhkan bentuk konkrit dalam belajar. Nah, acara semacam ini bisa ditiru sebagai model pembelajaran efektif di sekolah-sekolah, pesantren-pesantren, atau kampus-kampus. Sebagai pelengkap dalam rangkaian haflah Maulid Nabi agar lebih variatif dan mengena. Lebih baik lagi jika si pemandu bisa menjelaskan secara kontekstual sehingga pernik-pernik masa lalu Rasulullah bisa aplikatif di zaman sekarang.

Juga cocok bagi saudara-saudara yang tidak sepakat dengan majlis maulid tapi tetap ingin menyemarakkan momen maulid. Persis seperti keterangan Habib Umar bin Hafidh dalam menafsirkan 'tali Allah', bahwa apapun madzhab pemahamanmu, Rasulullah menyatukan kita semua, karena beliaulah 'tali Allah' itu.

Mau mencoba menggelar acara semacam ini di Rabi'ul Awwal yang sebentar lagi menjelang? Monggo :)

Sholla Allahu 'ala Muhammad <3


~
Jogja, Desember 2014

Post a Comment

Sebelumnya Selanjutnya