Bagi kebanyakan kaum muslimin, nama sosok ini mungkin tak berkesan apa-apa. Bahkan bagi sebagian kalangan santri pun nama ini tak begitu berarti selain sebagai 'penulis kitab tentang ilmu tauhid'. Namun akan sangat berbeda dengan santri-santri Attauhidiyyah Giren-Cikura, baik santri mukim maupun kalongnya.
Nama beliau berkesan sakral di benak para santri Attauhidiyyah. Rasa ta'zhim menyeruak saat nama beliau disebutkan. Mungkin sama seperti ketika seorang tijani mendengar nama Syaikh Ahmad at-Tijani, atau seorang qadiri mendengar nama Syaikh Abdul Qadir al-Jailani, atau seorang naqsyabandi mendengar nama Syaikh Bahauddin an-Naqsybandi.
Kitab beliau, Ummul Barahin, atau disebut juga dengan Aqidah Shugro, menjadi wirid dalam pengajian rutin santri Attauhidiyyah. Imam Sanusi menjadi titik penting rangkaian sanad akidah para santri Attauhidiyyah, yang menyampaikan mereka kepada Baginda Rasulullah (al-wushul ila hadhratir Rasul), hingga memperkenalkan mereka kepada Allah secara hakiki (haqiqatul ma'rifah bi-Llah).
Beberapa pekan ini aku terpaku dengan biografi beliau, seakan-akan terseret pusaran keagungan beliau, sampai-sampai tak kusentuh garapan-garapan lain. Gara-gara pertanyaan sederhana dari seorang kawan santri Giren, Ustadz Mudzoffar, "Ana kitab manaqib Imam Sanusi?"
Jujur saja aku tersentak. Selama ini punya utang rasa dengan Imam Sanusi, tapi tak tahu apapun terkait profil beliau. Aku benar-benar tak tahu dan memang belum pernah lihat kitab manaqib beliau. Lalu kutemukan tiga naskah berisi profil Imam Sanusi.
- Pertama, Al-Mawahib al-Laduniyyah fi al-Manaqib as-Sanusiyyah setebal 300-an halaman, tulisan Syaikh Muhammad al-Malali, murid langsung Imam Sanusi.
- Kedua, Al-Bustan fi Dzikri 'Ulamai wa Awliyai Tilmisan, di dalamnya ada 10 halaman membahas Imam Sanusi, tulisan Syaikh Muhammad al-Madyuni, yang banyak mengutip dari Al-Mawahib.
- Ketiga, Al-Imam al-'Allamah Muhammad ibnu Yusuf as-Sanusi setebal 600-an halaman, semacam karya ilmiah modern berkaitan kiprah Imam Sanusi, tulisan Dr. Abdul Aziz as-Shaghir Dukhan.
Tiga kitab ini ada PDF-nya semua dan bisa diunduh. Sayangnya kitab utama yang pertama, Al-Mawahib, hanya berupa makhtutah (naskah asli) yang sulit kubaca, hanya bisa kuraba-raba saja. Kitab kedua, Al-Bustan, dalam bentuk kitab kuning lawas. Kitab ketiga paling jelas karena sudah berlayout modern.
Kitab Al-Bustan banyak dikutip dan diterjemahkan sebagai rujukan tentang profil Imam Sanusi ke dalam berbagai bahasa. Termasuk tulisan-tulisan tentang beliau di internet, kebanyakan adalah terjemah dari sana. Aku pun terdorong untuk mengutipnya juga.
Maka kubuat ringkasan atas profil Imam Sanusi dari Al-Bustan itu dalam bentuk 'kitab manaqib' kecil. Agar mudah dibaca oleh teman-teman santri pemula. Berikut ini kusajikan pada teman-teman semua 'Manaqib Imam Sanusi' dalam versi PDF. Sangat boleh dikoreksi, ditasheh, dikopi, atau dicetak dan disebarluaskan. Mohon maaf bila ada kesalahan penulisan, harakat, dan terjemahan. Semoga berkah dan bermanfaat.
Silakan unduh di sini (Archive), tinggal klik;
MANAQIB IMAM SANUSI (BAHASA ARAB)
MANAQIB IMAM SANUSI (TERJEMAH BAHASA INDONESIA)
Allahummarkhamhu rahmatan wasi'ah, warzuqna bihil wushula wal ma'rifah -- duhai Allah, rahmatilah beliau dengan seluas-luasnya rahmat, berkat beliau karuniai kami wushul dan makrifat.
Salatiga, 1 Shafar 1443