Al-Fatihah 1-7: Intisari Kitab Suci #TafsirMunir

IISARI KITAB SUCI

@ziatuwel


(1) Dengan nama Allah, Ar-Rahman, Ar-Rahim.


Kumulai bacaanku, dan segala gerak-diamku, dengan disertai nama Allah, Tuhanku, satu-satunya Dzat yang pantas disembah. Yang Maha Rahman dan Rahim.


(2) Segala puji hanya milik Allah, Tuhan yang memelihara seluruh alam.


Segala puji dan terima kasih sejatinya hanya milik Allah semata, yang telah mengaruniakan kenikmatan tiada tara, terutama nikmat iman kepada-Nya bagi segenap hamba-Nya.


(3) Ar-Rahman Ar-Rahim


Dia yang Maha Pengasih kepada siapapun, baik yang saleh maupun yang ingkar, dengan memberikan rejeki dan kehidupan di alam dunia. Serta yang maha pengasih kepada orang-orang beriman, dengan memasukkan mereka ke dalam surga, dan menghindarkan dari siksa neraka kelak di akhirat.


(4) Sang pemilik hari pembalasan.


Dia yang menguasai segala hal kelak di hari kiamat, hari kebangkitan, hari pembalasan.


(5) Hanya kepada-Mu aku menyembah, dan hanya kepada-Mu kumohon pertolongan.


Tiada satupun dzat yang kusembah selain Engkau, dan kepada-Mu kumohon pertolongan dalam menyembah-Mu. Agar aku sanggup menghindari maksiat dengan penjagaan-Mu, dan melaksanakan ketaatan dengan petunjuk-Mu.


(6) Tunjukkanlah padaku jalan yang lurus.


Kumohon pada-Mu hidayah berlipat-lipat untuk melaksanakan ajaran-Mu, dalam beribadah kepada-Mu, dalam keislaman ini, serta kokohkan diriku dalam hidayah yang sudah Engkau anugerahkan itu.


(7) Yakni jalan orang-orang yang Engkau karuniai nikmat, bukan orang-orang yang dibenci, maupun orang-orang yang sesat.


Sebagaimana Engkau karuniakan pada para pendahulu kami, di jalan para nabi, para wali shiddiq, para syuhada, dan orang-orang saleh. Serta jangan telantarkan kami di jalan orang-orang yang dibenci, yakni orang-orang yang kafir, maupun jalan orang-orang yang sesat, yakni orang-orang munafik.


Amin. Kabulkanlah wahai Tuhanku.


Tujuh ayat surat Fatihah ini memuat isyarat bagi empat jenis ilmu yang terkandung dalam kitab Al-Quran. Yakni;


1. Ilmu Akidah, yakni berkaitan dengan keyakinan terhadap perkara ketuhanan (ayat 2), kenabian (ayat 7), dan keakhiratan (ayat 4).


2. Ilmu Ibadah, yakni berkaitan dengan cara peribadatan atau menyembah Tuhan (ayat 5) baik yang mahdhah maupun muamalah.


3. Ilmu Akhlak, yakni berkaitan dengan cara menuju kesempurnaan diri sebagai insan dalam rangka menghamba kepada Allah (ayat 5).


Ketiga ilmu tersebut berpadu sebagai satu kesatuan tak terpisahkan yang disebut sebagai Jalan Lurus (ayat 6).


4. Ilmu Sejarah, yakni tentang kisah umat-umat terdahulu baik yang taat maupun yang ingkar (ayat 6) sebagai peringatan dan pelajaran.




Wallahu a'lam.

Salatiga, 1 Dzulhijjah 1443

Post a Comment

Sebelumnya Selanjutnya