Perbedaan & Persamaan - #KelasLogika (03)

PERBEDAAN DAN PERSAMAAN #KelasLogika (03)

@ziatuwel 


Selain berpikir, ada sifat yang hanya dimiliki manusia dan tidak ada pada hayawan lain meskipun sama-sama beranak-pinak, yakni merusak. Salah satu buktinya adalah produksi sampah melimpah yang ujung-ujungnya merusak bumi.


Nah, dalam contoh paragraf di atas, kata "manusia" termasuk Nau', kata "hayawan" termasuk Jins, kata "berpikir" termasuk Fashl, kata "beranak-pinak" termasuk 'Am, dan kata "merusak" termasuk "khos". Apa itu nau', jins, fashl, 'am, dan khos itu?


LAFZH: MUHMAL - MUSTA'MAL


Jadi begini. Untuk menyampaikan suatu kehendak kepada pihak lain, kita menggunakan "lafzh", atau lafal, sebagai medianya. Yakni rangkaian huruf-huruf yang menjadi kata atau ungkapan. Ada dua jenis lafzh, yakni "muhmal" atau kata tak bermakna seperti ocehan bayi, ada juga "musta'mal" atau kata yang bermakna.


MUSTA'MAL: MUROKKAB - MUFROD


Kata yang bermakna (musta'mal) ada kalanya berupa kata majemuk atau tersusun (murokkab), ada kalanya berupa kata tunggal (mufrod). Contoh murokkab seperti frase "Bangsa Indonesia", "rumah sakit", "pasar kaget", atau dalam bahasa Arab seperti susunan kalimat "zaidun qaimun". Yakni susunan kata-kata yang menghasilkan makna utuh tertentu, dan masing-masing kata penyusunnya memiliki makna sendiri.


MUFROD: KULLI - JUZI


Sedangkan lafzh mufrod adalah kata tunggal. Semisal "hewan", "manusia", "toko", dan semisalnya. Berdasarkan cakupannya, ada dua jenis kata tunggal; kata universal (kulli) dan kata parsial (juz-i). Lafzh kulli adalah kata yang memungkinkan adanya sekutu, atau masih memiliki varian di bawahnya. Misalnya kata "macan", di bawahnya masih ada varian "macan kumbang", "macan tutul", "macan loreng", dan seterusnya.


Sedangkan lafazh juz-i ialah kata yang tak memungkinkan ada sekutu, atau tak ada lagi varian di bawahnya. Seperti nama orang; "Anwar", atau nama tempat; "Alfamart", atau nama hewan tertentu yang sudah sangat  spesifik; "Cupang".


KULLI: DZATI - 'ARIDHI


Lafzh kulli (universal) bisa berupa kata zat esensial (dzati) atau kata kondisi aksidental ('aridhi). Kata kulli dzati semisal "sayur" yang melingkupi varian terong, bayam, dan wortel. Yakni makna sayur sebagai suatu zat ada dalam diri setiap variannya. Artinya, sampai kapanpun dan bagaimanapun si terong, bayam, dan wortel akan tetap menjadi sayur.


Atau kata "hayawan" (makhluk hidup yang bebas bergerak dan berkembang biak), di bawahnya ada varian "insan" (manusia) dan "ghonam" (hewan ternak). Maka sampai kapanpun manusia adalah hayawan. Intinya, lafzh kulli dzati terkandung dan terus menetap dalam zat varian-variannya.


DZATI: JINS - NAU' - FASHL


Dalam contoh lafzh kulli dzati di atas, kata "hayawan" menjadi Jins (genus), yakni kata umum yang mencakup hal-hal berbeda dengan persamaan sifat. Sedangkan kata "insan" dan "ghonam" menjadi Nau' (spesies), yaitu kata spesifik yang mencakup hal-hal dengan persamaan bentuk dan sifat. Sedangkan hal yang membedakan antara nau' insan dengan nau' ghonam disebut Fashl (diferentia) atau pembeda. Dalam hal ini, pembeda antara insan dengan nau'-nau' lainnya adalah "nathiq" (berpikir).


'ARIDHI: 'AAM - KHOS


Berbeda dengan kata kulli 'aridhi. Yakni kata universal berupa suatu keadaan yang sekadar menempel pada varian-variannya. Misal kata "bergerak" yang mencakup burung, macan, ikan, dan sebagainya. Tapi keadaan "bergerak" hanya menempel pada varian-varian tersebut. Artinya, ketika si macan sedang diam atau mati maka dia tidak lagi dalam cakupan kata "bergerak".


Atau kata "mengaum" yang menempel pada si macan. Tapi itu hanya berlaku saat si macan mengaum. Kalau dia sedang diam, tidur, atau mati, tentu predikat "mengaum" tidak lagi menempel padanya. Jadi intinya, lafzh aridhi sekadar menunjukkan kondisi dan tidak menempel terus pada varian-variannya.


Nah, dalam contoh di atas, kata "bergerak" menjadi 'aridhi yang bersifat umum atau 'aam (common). Artinya, kondisi "bergerak" tidak hanya dimiliki si macan, tapi juga dimiliki burung dan ikan. Sedangkan kata "mengaum" menjadi 'aridhi yang bersifat khusus atau khos (spesifik), yakni kondisi khas yang hanya dimiliki si macan.


Kembali ke contoh di paragraf awal tulisan ini. Mari kita bedah kalimat berikut sesuai kategori lafazh: "Selain berpikir, ada sifat yang hanya dimiliki manusia dan tidak ada pada hayawan lain meskipun sama-sama beranak-pinak, yakni merusak."


Maka pembedahannya adalah sebagai berikut;


- Jins: hayawan (himpunan yang mencakup berbagai jenis makhluk hidup berakal)

- Nau': manusia (salah satu spesies makhluk)

- Fashl: berpikir (pembeda antara manusia dengan spesies lainnya)

- 'Aam: beranak (kondisi umum yang dimiliki manusia dan spesies lainnya)

- Khos: merusak (kondisi khas yang hanya dimiliki manusia)


Contoh lain; "Dari satu setengah miliar muslim di muka bumi, Anda semua beruntung, sebab diberi anugerah oleh Allah menjadi santri yang mengaji ilmu agama, makan, minum, dan mondok di pesantren."


- Jins: muslim (himpunan yang mencakup berbagai jenis orang beragama Islam)

- Nau': santri (salah satu varian orang Islam)

- Fashl: mengaji (pembeda antara santri dengan bukan santri)

- 'Am: makan, minum (kondisi yang dimiliki santri dan selainnya)

- Khos: mondok (tinggal di pondok pesantren; kondisi khas yang dimiliki santri)


Dengan memahami kategori jins, nau', fashl, serta 'aridhi 'aam dan khos ini kita bisa memetakan apa persamaan dan perbedaan di antara hal-hal yang ada di dunia ini. Apa persamaan dalam satu jins yang perlu ditonjolkan saat butuh persatuan, apa perbedaan yang perlu diperjelas untuk mempertegas identitas, serta apa yang musti diendapkan sebagai ciri khas.



_____

ISTILAH

Lafzh: lafal (rangkaian huruf-huruf)

Muhmal: kata tanpa makna

Musta'mal: kata bermakna

Murokkab: kata-kata yang tersusun/majemuk/frase

Mufrod: kata tunggal/singular

Kulli: kata universal (mengandung varian)

Juz-i: kata parsial (varian spesifik)

Dzati: zat esensial

'Aridhi: kondisi aksidental

Jins: genus (himpunan)

Nau': spesies (varian)

Fashl: diferensia (pembeda)

'Am: kondisi bersama/common aksiden

Khos: kondisi khusus/proper aksiden


___

Ngaji Sullamul Munawraq

Kelas III Aliyah MHM Kalibening

Sabtu 2 Mei 2022

Post a Comment

Sebelumnya Selanjutnya