Oleh: @ziatuwel
Fungsi utama pendamping -sebagaimana sebutannya- adalah mendampingi. Di tempat lain mungkin ada sebutan lain, seperti 'fasilitator' atau 'mentor'. Tapi di KBQT ini kami lebih nyaman memakai istilah 'pendamping'.
Kenapa tidak pakai istilah 'guru' saja? Alasannya, menurut Pak Din selaku pendiri dan pendamping pertama komunitas, adalah sebab di sini tidak ada proses menggurui. Tidak ada proses bank-style; menuangkan informasi secara monolog dari satu pihak ke pihak lain.
Siswa sekedar didampingi untuk menggali pengetahuan dari manapun dan siapapun, kapanpun dimanapun, dengan upaya mereka sendiri. Mereka berposisi betul-betul sebagai murid (bahasa Arab, artinya; orang yang menghendaki), bukan murod (orang yang dikehendaki).
Dengan landasan ini, maka proses belajar tidak terikat jam pelajaran maupun ruang kelas. Meski demikian, di KBQT tetap dibuatkan jadwal 'kumpul kelas' dua kali seminggu. Kalau di sekolah mainstream, kegiatan 'kumpul kelas' ini serupa KBM (kegiatan belajar mengajar). Di momen kumpul kelas inilah setiap kelas melingkar bersama pendampingnya masing-masing untuk belajar bersama.
Satu kali kumpul kelas berdurasi sekitar satu jam. Itupun tergantung kesepakatan kelas, bisa ditambah atau dikurang. Lokasinya terserah-serah, bisa dimanapun asal memungkinkan dan nyaman. Tema obrolannya bisa disiapkan oleh pendamping, atau berdasarkan usul siswa.
Sebagai pendamping yang berlatar belakang pesantren dan pendidikan Islam, aku lebih banyak bicara tentang agama (sebagai wasilah dan bukan ghoyah). Terutama relasi riil agama dengan spiritualitas, kemanusiaan, dan kesadaran lingkungan. Ada pula pendamping yang lebih banyak mengobrolkan hal-hal terkait pergaulan remaja, inspirasi hidup, dan tema psikologis lainnya.
Berarti tak ada mata pelajaran? Yap, tidak ada. Tidak ada wajib belajar mata pelajaran tertentu di sini. Kalaupun ada hal semacam 'mata pelajaran', maka sebutannya adalah 'forum passion'. Yakni forum-forum di luar jam kumpul kelas berdasarkan minat dan bakat siswa. Ada forum film, forum gambar, forum english, forum handycraft, forum musik, forum desain, dan forum menulis.
Di masing-masing forum, ada pendampingnya sendiri yang memang memiliki kapabilitas dalam forum bersangkutan. Bulan lalu, ada lomba gambar tingkat kota Salatiga. Setelah diumumkan hasilnya, ternyata juara pertama adalah 'alumni' forum gambar KBQT, juara kedua siswa aktif forum gambar KBQT, dan juara tiganya justru pendamping di forum gambar yang merupakan seorang ilustrator tingkat nasional.
Tiap bulan ada momen khusus kumpul pendamping, di mana kami mendiskusikan jadwal kelas, evaluasi perkembangan tiap siswa, ujian proyek semester, maupun acara-acara komunitas. Konsep kumpul pendamping pun sengaja dibuat anjangsana, yakni kumpul di rumah salah satu pendamping secara bergiliran sekalian silaturrahim.
Semester ini, tiap Selasa aku kebagian mendampingi dua kelas; Rainbow dan El-Farabi. Tapi berhubung hari ini pas hari lahirku, maka acara kumpul kelas kami gelar di warung bakso, sekalian syukuran dan selametan. Lha ya untung sekelas nggak sampe puluhan orang. Hehe.
_________
Kalibening, 18 Desember 2018 (genap 29 tahun) #KBQTDiary - 6
Fungsi utama pendamping -sebagaimana sebutannya- adalah mendampingi. Di tempat lain mungkin ada sebutan lain, seperti 'fasilitator' atau 'mentor'. Tapi di KBQT ini kami lebih nyaman memakai istilah 'pendamping'.
Kenapa tidak pakai istilah 'guru' saja? Alasannya, menurut Pak Din selaku pendiri dan pendamping pertama komunitas, adalah sebab di sini tidak ada proses menggurui. Tidak ada proses bank-style; menuangkan informasi secara monolog dari satu pihak ke pihak lain.
Siswa sekedar didampingi untuk menggali pengetahuan dari manapun dan siapapun, kapanpun dimanapun, dengan upaya mereka sendiri. Mereka berposisi betul-betul sebagai murid (bahasa Arab, artinya; orang yang menghendaki), bukan murod (orang yang dikehendaki).
Dengan landasan ini, maka proses belajar tidak terikat jam pelajaran maupun ruang kelas. Meski demikian, di KBQT tetap dibuatkan jadwal 'kumpul kelas' dua kali seminggu. Kalau di sekolah mainstream, kegiatan 'kumpul kelas' ini serupa KBM (kegiatan belajar mengajar). Di momen kumpul kelas inilah setiap kelas melingkar bersama pendampingnya masing-masing untuk belajar bersama.
Satu kali kumpul kelas berdurasi sekitar satu jam. Itupun tergantung kesepakatan kelas, bisa ditambah atau dikurang. Lokasinya terserah-serah, bisa dimanapun asal memungkinkan dan nyaman. Tema obrolannya bisa disiapkan oleh pendamping, atau berdasarkan usul siswa.
Sebagai pendamping yang berlatar belakang pesantren dan pendidikan Islam, aku lebih banyak bicara tentang agama (sebagai wasilah dan bukan ghoyah). Terutama relasi riil agama dengan spiritualitas, kemanusiaan, dan kesadaran lingkungan. Ada pula pendamping yang lebih banyak mengobrolkan hal-hal terkait pergaulan remaja, inspirasi hidup, dan tema psikologis lainnya.
Berarti tak ada mata pelajaran? Yap, tidak ada. Tidak ada wajib belajar mata pelajaran tertentu di sini. Kalaupun ada hal semacam 'mata pelajaran', maka sebutannya adalah 'forum passion'. Yakni forum-forum di luar jam kumpul kelas berdasarkan minat dan bakat siswa. Ada forum film, forum gambar, forum english, forum handycraft, forum musik, forum desain, dan forum menulis.
Di masing-masing forum, ada pendampingnya sendiri yang memang memiliki kapabilitas dalam forum bersangkutan. Bulan lalu, ada lomba gambar tingkat kota Salatiga. Setelah diumumkan hasilnya, ternyata juara pertama adalah 'alumni' forum gambar KBQT, juara kedua siswa aktif forum gambar KBQT, dan juara tiganya justru pendamping di forum gambar yang merupakan seorang ilustrator tingkat nasional.
Tiap bulan ada momen khusus kumpul pendamping, di mana kami mendiskusikan jadwal kelas, evaluasi perkembangan tiap siswa, ujian proyek semester, maupun acara-acara komunitas. Konsep kumpul pendamping pun sengaja dibuat anjangsana, yakni kumpul di rumah salah satu pendamping secara bergiliran sekalian silaturrahim.
Semester ini, tiap Selasa aku kebagian mendampingi dua kelas; Rainbow dan El-Farabi. Tapi berhubung hari ini pas hari lahirku, maka acara kumpul kelas kami gelar di warung bakso, sekalian syukuran dan selametan. Lha ya untung sekelas nggak sampe puluhan orang. Hehe.
_________
Kalibening, 18 Desember 2018 (genap 29 tahun) #KBQTDiary - 6