Poin-poin catatan ndopok kabudhayan bersama Mas Puji, Mas Nugroho, dan Pakdhe Slamet, di Sanggar Lombang Sarwi - channel Iloken, deda Tuwel - Bojong - Tegal.
- Upaya yang perlu kita lakukan bukanlah nguri-uri budaya, tapi mengembangkan dan menumbuhkan budaya sehingga sesuai dengan jaman.
- Para dai dan wali terdahulu menciptakan syair pepujian sebagai media edukasi masyarakat yang efektif. Menyampaikan nilai-nilai keislaman melalui tetembangan. Menjadi piwulang tanpa harus mulang. Masyarakat pun mendapat pengajaran tanpa merasa sedang diajari. Nilai-nilai itu meresap ke alam bawah sadar mereka.
- Karya sastra tidak muncul dan disajikan dari dan untuk ruang hampa. Harus melek kondisi dan situasi masyarakat. Dinamis dan tak boleh statis.
- Agama dan budaya bukanlah sesuatu yang perlu diadu, dipertentangkan. Justru bisa saling melengkapi dan memperindah.
- Istilah "wayang santri" sebetulnya mubazir, karena sejatinya budaya wayang memang sudah santri. Sebab Sunan Kalijaga adalah santri, Sunan Bonang adalah santri. Adanya istilah "wayang santri" menjadi respons atas kondisi saat ini, ketika dunia budaya wayang sudah agak renggang dengan dunia keagamaan santri. Maka "wayang santri" berupaya untuk merukunkannya kembali.
- Para kiai kuna di pesantren-pesantren salaf dahulu membaca teks kitab-kitab kuning dengan bergaya dalang, atau bahkan secara macapatan.
- Semakin alamiah dan organik sesuatu, maka makin baik dan sehatlah ia untuk diri manusia. Termasuk dalam hal makanan, kesehatan, politik, ekonomi, dan pendidikan. Sanggar adalah salah satu bentuk ruang pendidikan alamiah nan organik.
- Ciri khas ruang pendidikan yang alamiah dan organik adalah dekatnya ia dengan denyut nadi kehidupan masyarakat. Menyatu dan berpadu dengan konteks lingkungan, bukan malah menjadi dinding pemisah dan tembok pembatas.
- Sebagaimana alam hayati, budaya bukanlah warisan dari leluhur untuk kita. Melainkan titipan dari leluhur kepada anak cucu kita. Maka tugas kita bukanlah menikmati warisan untuk diri kita sendiri, melainkan merawat dan menyampaikannya kepada generasi muda setelah kita. Di sinilah misi penting sanggar kebudayaan.
- Ada tiga serangkai ruang pendidikan organik-alamiah yang sangat penting dan idealnya musti ada di setiap desa. Yaitu langgar, sanggar, dan latar.
- Langgar menjadi ruang belajar ilmu-ilmu dan praktik keagamaan yang organik dan alami. Tempat di mana anak-anak mengaji dan sembahyang. Sanggar menjadi ruang belajar kebudayaan dan pengetahuan umum yang juga organik dan alami. Sedangkan latar menjadi ruang belajar bersosialisasi, bermain, dan mengaktualisasikan diri di tengah masyarakat.
- Gamelan dan pewayangan adalah budaya adiluhung dengan seabrek nilai kearifan. Ada berbagai upaya dari penjajah yang coba merusaknya, agar masyarakat -terutama kaum agamawan- antipati terhadap budaya itu. Seperti mengembuskan desas-desus klenik, takhayul, horor, hingga praktik maksiat.
- Nuansa gamelan mampu membawa penyimaknya menuju alam batin, sehingga si penyimak seakan-akan merasakan sensasi 'pulang kampung' spiritual.
__
Tuwel, Selasa 15 Juni 2021
Sanggar Iloken ini menggelar gladhen bersama anak-anak pedukuhan sekitar, berlatih gamelan sambil mengasah cipta dan rasa mereka sebagai anak-anak Tanah Jawa.