Mama Falak, Kiai Ma'ruf Khozin, dan Syiir Safinah

@ziatuwel


Tiba-tiba aku sudah berada di sebuah ruang tengah masjid. Di sana ada bangku-bangku kecil yang disusun melingkar. Di hadapan bangku sebelah barat, duduk seorang ulama sepuh kenamaan, Mama Falak.


Beliau bernama asli Kiai Haji Tubagus Muhammad Falak. Sosok ulama alim nan saleh asal Pagentongan, Bogor. Beliau dikenal sebagai ahli ilmu falak, sehingga akrab disapa 'Mama Falak'.


Aku pun langsung duduk di depan bangku sebelah timur, menghadap barat, menghadap beliau. Kemudian datang orang lain yang duduk tiga meter di sebelahku. Ia adalah Kiai Ma'ruf Khozin, ulama muda ahli fikih asal Surabaya. Baik Mama Falak maupun Kiai Khozin sama sekali belum pernah kutemui di dunia nyata.


Kemudian Mama Falak membuka pembicaraan. Beliau mengajak kami membaca satu risalah kecil susunan beliau sendiri, yang sudah terletak di atas bangku, di hadapan kami. Tipis, kubuka di dalamnya berisi beberapa bait syair beraksara pegon, berbahasa Indonesia, dan ada sisipan foto-foto juga.


"Ini syiir Safinatun Najah," kata beliau.


Kemudian kami bertiga mulai membacanya bersama-sama. Mengapa yang dibaca syiiran dalam fan fikih, bukan falak? Apa karena di situ ada Kiai Khozin? Dan apakah Mama Falak betul punya karya syiir Safinah? Entahlah.


Aku ingat betul saat itu kubawa risalah syiiran Kasidah Muji Nabi di tas. Selesai membaca syiiran Safinah, kami berdua mendekat ke Mama Falak. Kemudian sungkem salaman. Lalu Mama Falak beranjak keluar masjid dan kembali ke kamar.


Aku pun mengikuti beliau, berniat sowan dan menyerahkan Kasidah Muji Nabi untuk didoakan. Sampai di depan pintu kamar, ternyata ada antrean untuk sowan. Banyak orang berbaris menunggu giliran. Aku ditahan oleh seorang penjaga pintu untuk ikut mengantre. Masing-masing pengantre hanya diijinkan sowan sebentar, sekira 3-5 menit saja.


"Beliau sudah sepuh," kata si penjaga.


"Memangnya usia beliau berapa?" tanyaku.


"Seratus empat puluh tahun!" jawabnya tegas.


Saat mengantre itu aku kepikiran cari air mineral dan amplop. Dua benda yang jadi piranti khas saat sowan. Kemudian aku keluar untuk cari warung. Sayangnya, saat beli kedua benda itu di warung, aku terbangun.



Setelah terbangun, kujelajahi informasi tentang Mama Falak di Google. Kubaca bahwa beliau lahir tahun 1842 dan wafat 1972, jadi usia beliau 130 tahun. Kemudian kulihat foto suasana ruang dalam di komplek makam beliau, persis seperti suasana ruangan masjid dalam mimpiku pagi ini.


Wallahu a'lam.


___

Kalibening, Jumat 4 Ramadan 1442 / 16 April 2021

Post a Comment

Sebelumnya Selanjutnya