Cerdas Menangkap Kode - #KelasLogika (02)

Kalau Anda jalan-jalan ke suatu taman di Bulgaria, kemudian kebelet kencing dan bertanya kepada orang sana, "Pak, saya sudah kebelet banget, boleh kencing di semak itu?"


Lalu orang yang ditanya kok manggut-manggut, kemudian Anda langsung kencing di sana, bisa-bisa Anda kena gebuk. Sebab manggut-manggut di Bulgaria artinya "tidak".


Kalau dia geleng-geleng baru berarti "iya". Begitulah, kode bahasa tubuh di sana berbeda dengan kita. Dalalah-nya berbeda. Apa itu dalalah?


Dalalah berarti kode atau petunjuk, petunjuk berarti suatu hal yang menunjuk kepada hal lainnya. Hal yang menunjuk disebut "dalil", yang ditunjuk namanya "madlul".


Ada dua jenis dalalah, yakni dalalah lafzhiyyah (kode kata-kata), dan dalalah ghairu lafzhiyyah (kode keadaan). Kedua jenis dalalah itu bisa berupa petunjuk yang masuk akal (aqliyyah), bisa juga berupa petunjuk yang sesuai kebiasaan bawaan alami (thabi'iyyah), atau berupa kesepakatan budaya (wadh'iyyah).


Begini contohnya:


DALALAH GHAIRU LAFZHIYYAH

(Kode Keadaan)


1. Aqliyyah (masuk akal); ada sandal di depan pintu, berarti ada orang di dalam rumah. Ada suara gemericik di seberang bukit, berarti ada sungai di sana.


2. Thabi'iyyah/'Adiyyah (kebiasaan alami); setelah mendung biasanya hujan, wajah pucat biasanya sakit.


3. Wadh'iyyah (kesepakatan); manggut berarti iya, geleng berarti tidak. Tapi geleng dan manggut di sini bisa berbeda dengan di Bulgaria, seperti contoh di atas.


DALALAH LAFZHIYYAH

(Kode Kata)


1. Aqliyyah (masuk akal); al-lafzhu yadullu 'ala al-lafizh; adanya kata-kata menunjukkan ada yang mengatakan.


2. Thabi'iyyah/'Adiyyah (kebiasaan alami); merintih menunjukkan rasa sakit, bersorak menunjukkan kegembiraan.


3. Wadh'iyyah (kesepakatan); mayoran menunjukkan kegiatan makan bersama di kalangan santri, arti 'jeleh' di Tegal berbeda dengan 'jeleh' di Salatiga.


Nah, jenis kode kata-kata yang berdasarkan kesepakatan ini terbagi lagi menjadi tiga jenis. Yaitu;


a. Muthabaqah (cocok sepenuhnya); ketika seorang ditanya, "Apa itu rokok?" Kemudian dia menjawab, "Rokok adalah tembakau yang dilinting."


b. Tadhammun (mengandung sebagian makna); ketika dia menjawab, "Rokok adalah tembakau."


c. Iltizam (bermakna sewajarnya); ketika dia menjawab, "Rokok itu ngebul."


Contoh lain kode kata-kata kesepakatan (dalalah lafzhiyyah muthabaqah) adalah seperti ini;


a. Muthabaqah; Labib beli mobil; artinya Labib membeli seluruh bagian mobil itu sebagai suatu kesatuan menyeluruh.


b. Tadhammun; Husna makan durian; artinya Husna hanya makan sebagian dari keseluruhan buah durian, yaitu dagingnya saja.


c. Iltizam; Farid beli galon; artinya Farid sedang membeli air mineral untuk mengisi galon, atau sedang menukar galon kosong dengan galon yang masih penuh air mineral.


Demikianlah beberapa jenis dalalah atau kode yang perlu kita pahami. Dengan memahami keterangan mengenai dalalah ini, kita melatih akal agar bisa cerdas menangkap kode dalam kehidupan sehari-hari. Baik dalam hubungan keluarga, pertemanan, kerja, maupun masyarakat pada umumnya.


Baik kode berupa kata-kata maupun kode berupa keadaan. Selain itu kita juga berlatih untuk menggunakan kode sesuai dengan keadaan maupun budaya sekitar. Sehingga pesan kita bisa tersampaikan dengan efektif, tidak malah menimbulkan masalah.



__

ISTILAH

Dalalah: kode (petunjuk)

Lafzhiyyah: perkataan

Ghairu Lafzhiyyah: keadaan

Aqliyyah: masuk akal

Thabi'iyyah/Adiyyah: kebiasaan alami

Wadh'iyyah: kesepakatan budaya

Muthabaqah: cocok sepenuhnya

Tadhammun: mengandung sebagian makna

Iltizam: bermakna sewajarnya


___

Sabtu 18 Juni 2022

Ngaji Sullamul Munawraq

Pertemuan ke-3

Kelas 3 Aliyah

Madrasah Hidayatul Mubtadiin

Kalibening Salatiga

Post a Comment

Sebelumnya Selanjutnya