Hal terpenting dalam fase kehidupan manusia
adalah bagaimana pungkasan usianya hidup di dunia. Meski bagaimanapun keadaannya ketika
hidup; senang, susah, rendah, tinggi, sengsara, sejahtera, taat, ataupun durhaka.
Indah atau suramnya pungkasan usia bisa merupakan akibat dari hal-hal kecil
ketika menjalani proses kehidupan, namun ia juga menjadi penentu bagaimana nasibnya kelak dalam kehidupan selanjutnya.
Jika orang-orang mulia begitu mendambakan
indahnya pungkasan, lalu bagaimana halnya dengan orang-orang hina berlumur dosa semacam kita?
Syair-syair
tersusun sebagai ekspresi pengharapan seorang hamba kepada Tuhannya, agar
dikaruniai indahnya pungkasan hidup. Salah satunya adalah syair yang disusun al-‘Arif
Billah al-Habib ‘Ali bin Muhammad bin Husein al-Habsyi (w. 1915) ini,
favoritku. Menuturkan tentang kesementaraan dunia, kehancuran raga, dan
kesejatian saat-saat kembali.
Berikut ini kucantumkan syair dan terjemah seadanya
(mohon koreksi) atas rangkaian syair ini. Adapun dendang syair dalam versi audio
bisa disimak di sini: Kasidah Khusnul Khotimah. Syahdu disenandungkan dalam sunyi, sambil menatap gelaran dunia fana.
قصيدة حسن الخاتمة
للحبيب علي بن محمد بن حسين الحبشي
Kasidah Khusnul Kotimah
Oleh: a-Habib Ali bin Muhammad bin Husein
Al-Habsyi
يا أهل العقول السالمة وأهل القلوب العالمة
قولوا
بهمة عازمة وبصدق نية
جازمة
يا الله بحسن الخاتمة
Wahai pemilik akal sehat dan hati yang merasa,
katakanlah dengan semangat bergelora dan niat yang sungguh-sungguh: Duhai
Allah, karuniakanlah Khusnul Khotimah, indahnya pungkasan.
فهي إليها المنتهى قد قال أرباب النهي
يا الله بها ياالله بها دعوى عجيبة تامة
يا الله بحسن الخاتمة
Maka kepada pungkasan yang baik itulah semoga
berujung perjalanan hidup. Mereka yang memiliki akal pikiran tentu senantiasa merengek:
“Duhai Allah, duhai Allah..” dengan harapan yang semoga terkabul sempurna: “Duhai
Allah, karuniakan indahnya pungkasan.”
ياربنا ياربنا ألطف بنا واغفرلنا
واختم بخير ان دنا إبان يوم الطامة
ياالله بحسن الخاتمة
Duhai Gusti kami, duhai Gusti kami,
berlembutlah dengan kami, ampunilah kami, dan pungkasi akhir kehidupan kami
dengan kebaikan, ketika tiba kengerian hari-hari penuh bencana itu.
فالموت آت عن قريب كل له منه نصيب
من كان دان او نسيب فهي مصيبة عامة
يا الله بحسن الخاتمة
Kematian
pasti akan datang, ianya begitu dekat. Dalam kematian, setiap orang punya jatahnya
masing-masing, baik hina ataupun mulia. Karena kematian adalah musibah bagi
semua. Duhai Allah, karuniakan indahnya pungkasan.
ثم إذا مته أتوك وغسلوك وكفنوك
وشيعوك وألحدوك وصرت جيفة خامة
ياالله بحسن الخاتمة
Kemudian ketika kematian menjemputmu, kau
dimandikan dan dibungkus kafan, lalu kau diperjalankan dan dipendam. Akhirnya kau
menjadi mayat yang membusuk. Duhai Allah, karuniakan indahnya pungkasan.
يارب كن لي يا
معين إذا رشح عظم الجبين
واختم إلهي باليقين من قبل لوم اللائمة
يا الله بحسن الخاتمة
Wahai Gustiku, tolonglah hamba-Mu ketika
tiba saatnya remuk tulang belulang dan tengkorakku. Pungkasilah kehidupanku
dengan kuatnya keyakinan, sebelum saatnya nanti digerogoti binatang-binatang di
dalam tanah. Duhai Allah, karuniakanlah indahnya pungkasan.
دنياك ما هي للمقر وإنما هي للممر
فافكر وامعن في النظر ولا تكن كالسائمة
يا الله بحسن الخاتمة
Duniamu
bukanlah tempat untuk menetap, ia hanyalah sekedar tempat lewat. Maka renungkan
dengan pikiranmu, jangan seperti hewan tak berakal. Duhai Allah, karuniakan
indahnya pungkasan.
قد حان حين الإنتقال والعمر ولى في ارتحال
لكن أرجو ذا الجلال بجاه والد فاطمة
أمنن بحسن الخاتمه
Telah datang saat perpindahan dari alam
dunia menuju kubur, sedangkan umur telah habis percuma dalam perjalanan. Namun hamba
merengek pada Ia Sang Pemilik Keagungan, dengan keluhuran Baginda Muhammad Ayah
Fathimah: anugerahilah hamba indahnya pungkasan.
يارب ما معنى عمل وكسبنا كله زلل
لكن لنا فيك أمل تحيي العظام الرامة
ياالله بحسن الخاتمة
Duhai Gusti, apalah artinya amal perbuatan,
segala upaya kami lebur. Namun kami tetap menaruh angan-angan penuh harap
pada-Mu, bahkan tulang belulang remuk pun bisa Engkau hidupkan. Duhai Allah,
karuniakan indahnya pungkasan.
~
Krapyak, Jumat, May Day 2015
izin copy mas... جزاك الله خيرا
ReplyDelete