Perpustakaan Syed Naquib Alattas

Sejak dulu kucita-citakan bisa membangun perpustakaan umum di kampung dengan tiga unsur:

(1) Koleksi literatur yang khas sehingga bisa jadi destinasi referensi para pelajar, misalnya sebagai pusat koleksi buku biografi ulama, atau pusat koleksi buku pendidikan; (2) Hidup dengan kegiatan ilmiah semisal obrolan, diskusi, atau bedah buku yang ada di perpustakaan tersebut; (3) Bangunannya berupa ruang aula/langgar yang dikelilingi koleksi buku di dinding-dindingnya.

Kupikir cita-cita itu terlalu ambisius. Ternyata perpustakaan yang dibangun Syed Muhammad Naquib Alattas ini jauh lebih ambisius lagi.


Dengan bantuan dua scanner gede, perpustakaan ini mendigitalisasi sekitar 300 halaman koleksi buku lawas perhari. Bangunannya bernuansa Alhambra ala Spanyol, namun dibumbui detail-detail Melayu yang sangat menonjol. Agaknya pendiri perpustakaan ini, yang masih keturunan Habib Abdullah bin Muhsin Alattas Kramat Empang Bogor, memang punya selera unik nan berkelas.

Koleksinya mencakup buku-buku tua semisal karya sastra lawas dari berbagai bangsa, manuskrip kitab Jawi dan mushaf-mushaf langka. Naskah tertua di sini adalah buku dari abad 12, berbahasa Persia, tentang astrologi karya Abu Rayhan al-Biruni berjudul Kitabut Tafhim li Awa'il Sina'atit Tanjim. Ada pula terjemah Quran bahasa Latin terbitan tahun 1543 yang diberi pengantar Martin Luther, seorang reformer Kristen.

Selain manuskrip tua, ada juga koleksi keris, pedang, bedil, zirah, serat-serat berbahasa Sansekerta dari daun lontar, hingga lukisan-lukisan duplikat super masa Utsmani. Khususnya lukisan pembebasan Konstantinopel era Sultan Muhammad Alfatih, bertebaran dimana-mana. Jadi berasa ziarah ke era pertengahan. Plus, satu ruang aula perpustakaan yang hidup dengan kajian-kajian ilmiah, diskusi, maupun kuliah umum.

Asik ya. Perpustakaan yang koleksinya berkarakter, dikelola dengan baik dan sarat kegiatan ilmiah, serta -tentu saja- bersponsor. Idaman betul.
























Kuala Lumpur, 15 Mei 2024

Post a Comment

Sebelumnya Selanjutnya