Langgar Jagad (2025)

LANGGAR JAGAD adalah suatu ruang belajar berbasis kampung, untuk mengaji dasar-dasar keislaman dan sinau pengembangan diri sebagai manusia. Ia juga menjadi ruang berteduh, ngaub, dari teriknya hiruk pikuk kehidupan.

Langgar Jagad juga menjadi ruang alternatif atas lembaga-lembaga pendidikan yang makin formalis, festivalis, dan kapitalis. Baik lembaga pendidikan umum maupun agama. Ia berupaya melestarikan kesahajaan ngaji ala langgar-langgar kuno, serta kelugasan sinau ala sanggar-sanggar kreatif.

Ada empat ruang utama di Langgar Jagad, yang masing-masing ruang menjadi sarana aktualisasi teknis atas empat misi hidup yang diamanatkan Gusti Allah di dalam surat Al-Qosos ayat 77:

  • Mengumpulkan bekal akhirat
  • Menikmati kehidupan dunia
  • Berbuat baik pada sesama
  • Menjaga diri dari merusak bumi

Empat ruang itu ialah langgar sebagai sarana mengaji dan mengabdi, sanggar sebagai sarana sinau mengembangkan potensi diri, latar sebagai sarana bersosialisasi, dan lahan sebagai sarana menjaga kelestarian bumi.


LANGGAR

Berupa bangunan limasan kayu dengan tiga pasang pintu tangkup yang masing-masing diapit sepasang jendela. Di dalam ruangan langgar ada koleksi mushaf, kitab-kitab yang dikaji, serta koleksi kitab-kitab karya ulama Nusantara.

Fungsi utama sarana ini adalah untuk kegiatan ritual ibadah dan pengajian. Ritual ibadah yang dilanggengkan di sini ialah ibadah pokok yang perlu dibiasakan seumur hidup. Yaitu shalat jamaah, tadarus Quran, serta dzikir dan shalawat. Pengajian yang digelar di sini ialah pembahasan kitab-kitab dasar keilmuan Islam untuk muslim awam.

Kegiatan di Langgar Jagad:

  • Subuh: Qiyamullail + Munajat Auliya, jamaah subuh, Wirid Terbit
  • Dhuha-Dzuhur-Ashar: Gerak Badan di Latar, Sinau di Sanggar
  • Maghrib: Wirid Senja, Jamaah maghrib, Ratib Quran
  • Isya: Jamaah Isya, Ngaji, Istirahat

Jadwal ngaji di Langgar Jagad (bakda Isya):

  • Ahad: tauhid (Jawahirul Kalamiyah)
  • Senin: fikih (Taqrib)
  • Selasa: akhlak (Bidayatul Hidayah)
  • Rabu: siroh (Khulasoh Nurul Yaqin)
  • Kamis: majlis zikir & shalawat
  • Jumat: khitobah
  • Sabtu: pengajian umum tadarus Quran

Ngaji di Langgar Jagad bukan untuk mendalami ilmu agama atau kaderisasi ulama, melainkan sekadar memahami dan mempraktikkan ilmu-ilmu dasar agama Islam. Maka model pengajiannya pun lebih banyak praktik dan diskusi dengan berpandu pada kitab ulama salaf, tidak ada tuntutan hapalan dan penilaian sumatif.

Selain ngaji rutin, ada pula ngaji intensif periodik selama dua bulan penuh untuk penguasaan keterampilan tertentu. Program ngaji intensif ini berbayar untuk fasilitas dan pendampingan, sebagaimana kursus. Yakni untuk berlatih:

  • Baca Tulis Quran dan Pegon
  • Baca Kitab Gundul

Ngaji Arbain (40 hari):

  • Jamaah & Wirid Bidayatul Hidayah
  • Kitab Bidayatul Hidayah dan Ma'rifatut Tarbiyyah.


SANGGAR

Berupa bangunan dua lantai untuk sekretariat, ruang studio, perangkat multimedia, dan perpustakaan. Koleksi pustaka mengutamakan buku-buku teori pendidikan progresif dan biografi tokoh, khususnya para ulama Nusantara.

Fungsi utama sarana ini adalah sebagai ruang diskusi, musyawarah, serta saling berbagi ilmu dan karya. Kegiatan sinau di sanggar digelar siang hari, sebagai pelengkap bagi kegiatan ngaji di langgar pada malam hari. Sinau di sanggar terbagi atas dua agenda utama; belajar hal-hal esensial dalam hidup secara bersama, serta mengenali dan mengembangkan potensi diri secara mandiri.

Kegiatan sinau harian di Sanggar Jagad:

  • Senin: Musyawarah Bersama
  • Selasa: Agenda Mandiri
  • Rabu: Literasi (berbagi bacaan)
  • Kamis: Diskusi ide/isu
  • Jumat: Olahraga
  • Sabtu: Praktik

Sinau di sanggar bukan untuk menghapal pengetahuan dan meraih nilai ijasah tertentu. Melainkan untuk mengasah potensi diri dan menguasai keterampilan yang diminati seoptimal mungkin. Maka cara sinau di sini adalah dengan perencanaan secara mandiri, pelaksanaan secara praktik, serta pembuktian hasil belajar berupa karya.

Sebagaimana langgar, sanggar juga menggelar sinau tematik periodik atau lokakarya/workshop/pelatihan berbayar. Tema lokakarya di Sanggar Jagad: liputan, teater, musik, film, pertanian, permesinan, coding, dll. Lokakarya dilaksanakan selama 10 hari penuh, dipungkasi dengan gelar karya.


LATAR

Berupa halaman tanah luas, diapit pepohonan rindang dan joglo-joglo santai, ada kotak mainan berisi beragam dolanan tradisional. Ruang publik ini boleh digunakan oleh siapapun untuk bermain atau beracara. Kegiatan utama latar adalah untuk dolanan dan srawung. Meski begitu, tetap ada kegiatan-kegiatan insidental untuk warga sekitar semisal turnamen dolanan atau nobar piala dunia.


LAHAN

Berupa ladang sayur dan kebun buah, serta kandang ternak semi umbaran, dilengkapi kolam tadah hujan dan instalasi energi terbarukan. Lahan ini mempraktikkan permakultur dan pertanian terintegrasi yang bersahabat dengan alam, minimal tidak menambah kerusakan alam. Lahan dikelola dan hasilnya digunakan untuk kebutuhan dapur pegiat langgar dan sanggar. Sebagai penunjang, ada bangunan limasan sebagai rumah hunian bagi pegiat langgar dan asrama bagi para murid luar daerah yang maksimal berjumlah 40 orang.


Tulisan Langgar Jagad (2025) ini adalah penyempurnaan atas konsep Sekolah Rakyat dan Langgar Jagad yang pernah ditulis beberapa tahun lalu di sini: Sekolah Rakyat ala Pesantren Salaf (2014)Langgar Jagad (2021). Hasil perasan atas pengamatan dan pengalaman saya terhadap praktik-praktik pendidikan di sekolah, pesantren, dan komunitas belajar. Entah kapan dan dimana konsep ini akan dikabulkan oleh Gusti Allah, melalui saya sendiri, atau orang lain yang membaca dan setuju atas tulisan ini.

Seluruh gambar ilustrasi di atas dibuat oleh AI (Chat GPT, Grok, Meta).

__

Bibarokati suratil Baqarah

Tuwel, Syawal 1446 H

Post a Comment

Sebelumnya Selanjutnya